Pagi
yang cerah yang sangat aku tunggu-tunggu. Hari ini aku dan teman-tem,an
berencana jalan-jalan ke pantai setelah beberapa hari disibukkan dengan ujian. Maklum
lah masih SMA.
Setelah
bersiap-siap, dan begitu keluarkan sepeda dari rumah, aku dikagetkan
temen-temen yang sudah menungguku di depan rumah.
“Kalian
udah dari tadi disini?”, tanyaku kaget
“Iya Von….”,
teriak temen-temen serentak. Akupun jadi tertawa mendengarnya. Mereka memang
paling tau aku yang suka terlambat, jadi mereka memang sengaja menjemputku.
“Tapi
tumben kamu g’ telat Von?”, kata salah satu temanku.
“Karena
aku udah pasang 3 alarm di kamar untuk jalan-jalan pagi ini”, kataku singkat. Dan
kamipun berangkat ke pantai yang kebetulan tidak jauh dari rumah.
Hanya
butuh beberapa menit saja kita sudah sampai di pantai tujuan kita. Memang sudah
tidak asing, tapi kebersamaan ini yang ditunggu-tunggu.
Begitu
sampai, temen-temen sudah langsung mencar kesana kemari. Ada yang mandi, ada
yang nyemil, da nada juga yang lagi pacaran.. Hmmmm…. Indahnya kebersamaan ini.
Dan aku lebih memilih menikmati indahnya pantai ini dengan duduk santai
dipinggir pantai dan menikmati segarnya udara pagi.
“Hei…”,
sapa Tika menghampiriku dan disusul teman-teman yang lain. Mereka menarikku ke
pantai dan membasahiku pula dan mereka langsung meninggalkanku lagi. Mereka memang
selalu iseng, dan itulah yang menyenangkan.
“Yah,,,
Mandi deh..”, kataku pasrah dan berlari menyusul mereka yang sedang asyik mandi
bersama-sama di pantai. Tapi tak sampai menyusul mereka, kakiku mengenai benda
tajam dipinggir pantai. Aku terhenti kesakitan sedangkan teman-teman masih
asyik bermain. Mungkin mereka tidak menyadari kakiku terluka. Tapi tiba-tiba
“Kaki
kamu berdarah. Kenapa?”, sapa seseorang dari sampingku. Aku terbelalak melihat
cowok cakep dan tinggi yang duduk disampingku melihatku yang kesakitan.
“Hallo..
Kakimu terluka. Ayo cepet diobati biar g infeksi”, sapa cowok itu lagi. Aku tersadar
dari lamunanku.
“Eh
iya.. Sakit”, kataku kemudian. Cowok itu memapahku dan mencarikanku obat merah.
“Aku
Fahmi, nama kamu siapa?”, Tanya cowok itu sembari memperkenalkan dirinya
“Aku
Voni”, jawabku singkat.
“Kamu
lagi jalan-jalan sama temen-temenmu ya?”, tanyanya kembali
“Iya.
Mereka lagi pada mandi tuh. Tadinya aku mau menyusul mereka, eh jadi gini”,
kataku pada Fahmi. Ya, tadi dia bilang namanya Fahmi.
“Wah…
Dicari kemana-mana g’ taunya pacaran disini”, kata salah satu temanku
“Eh,
sembarangan aja kalo ngomong. Dia udah bantu aku. Nih kakiku terluka”, kataku
pada teman-temanku.
“Oya,
kenalin, ini temanku”, kataku pada Fahmi dan memperkenalkan satu persatu teman-temanku.
Dan giliran
aku kenalin dengan Septa, Sapta malah sok manis di depan Fahmi. Aku langsung
mengalihkan pembicaraan mereka.
“Udah
yuk, main lagi. Fahmi gabung sama kita-kita saja. Yuk”, Ajakku dan sekalian
mengajak Fahmi.
“Tunggu
sebentar ya.. Aku panggil temen-temenku yang lain. Oya, mau temenin aku ke
temen-temenku g’? nanti bisa main-main bareng disana”, ajak Fahmi padaku. Aku jelas
tidak menolak. Justru aku sangat senang. Fahmi mengajakku bertemu
teman-temannya.
Dan ternyata
Fahmi bersama 4 orang temannya.
“Fahmi..
Kemana aja kita cariin dari tadi?”, kata teman-temannya.
Fahmi
hanya tersenyum dan memperkenalkanku dengan temannya. Dan setelah itu kitapun
menyusul teman-temanku.
Dan kitapun
asyik bermain bersama-sama di pantai. Sesekali Fahmi bercanda denganku. Saking senengnya
sampai aku tepar kelelahan di pinggir pantai. Aku beristirahat duduk di tepi
pantai sendiri. Dan Fahmi menghampiriku.
“Capek?”,
tanyanya dan aku hanya mengangguk. Dan kitapun panjang lebar ngobrol seperti
sudah kenal lama.
Setelah
cukup lama di pantai, temen-temen mengajak bersiap untuk pulang karena matahari
sudah cukup tinggi.
“Senang
bertemu denganmu”, kataku pada Fahmi
“Akupun
juga begitu. Mudah-mudahan kita akan dipertemukan lagi di waktu yang berbeda. Mungkin
setelah ini kita tidak akan bisa komunikasi lagi karena tempat kita cukup jauh.
Mudah-mudahan bisa bertemu lagi. Aku sangat senang bisa bertemu denganmu”, kata
Fahmi panjang lebar.
Aku hanya
tersenyum memandanginya dan diapun juga memandangiku. Lalu aku tersadar karena
teman-temanku sudah teriak memanggilku.
“Ya
sudah, bye..”, kataku pamitan pada Fahmi.
“Tunggu”,
kata Fahmi senbari memegang tanganku. Aku kaget saat dia pegang tanganku.
“meskipun
ini pertama kali dan mungkin terakhir kita bertemu, aku mau bilang kalo aku
jauh cinta sama kamu pada pandangan pertama/. Mungkin inilah cinta lokasi. Kenangan
hari ini akan menjadi sejarah dalam hidupku. Apa kamu mau jadi pacarku sehari
ini saja? Dan ketika kamu sudah pulang, kita tidak aka nada apa-apa lagi”, kata
Fahmi dan sontak mengagetkanku.
Dan tak
banyak berfikir akupun menjawabnya
“Aku
juga”, kataku tersenyum
“Jadi
kita jadian?”, kata Fahmi
Dan aku
hanya mengangguk saja. Dan inilah sejarah cinta unik dalam hidupku. Jadian sama
cowok cakep hanya dalam hitungan menit. Lucu banget…..
Indahnya
sejarah cinta ini….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar