27 Okt 2011

Satu Hari Saja Cinta





Pagi yang cerah yang sangat aku tunggu-tunggu. Hari ini aku dan teman-tem,an berencana jalan-jalan ke pantai setelah beberapa hari disibukkan dengan ujian. Maklum lah masih SMA.
Setelah bersiap-siap, dan begitu keluarkan sepeda dari rumah, aku dikagetkan temen-temen yang sudah menungguku di depan rumah.
“Kalian udah dari tadi disini?”, tanyaku kaget
“Iya Von….”, teriak temen-temen serentak. Akupun jadi tertawa mendengarnya. Mereka memang paling tau aku yang suka terlambat, jadi mereka memang sengaja menjemputku.
“Tapi tumben kamu g’ telat Von?”, kata salah satu temanku.
“Karena aku udah pasang 3 alarm di kamar untuk jalan-jalan pagi ini”, kataku singkat. Dan kamipun berangkat ke pantai yang kebetulan tidak jauh dari rumah.




Hanya butuh beberapa menit saja kita sudah sampai di pantai tujuan kita. Memang sudah tidak asing, tapi kebersamaan ini yang ditunggu-tunggu.
Begitu sampai, temen-temen sudah langsung mencar kesana kemari. Ada yang mandi, ada yang nyemil, da nada juga yang lagi pacaran.. Hmmmm…. Indahnya kebersamaan ini. Dan aku lebih memilih menikmati indahnya pantai ini dengan duduk santai dipinggir pantai dan menikmati segarnya udara pagi.

“Hei…”, sapa Tika menghampiriku dan disusul teman-teman yang lain. Mereka menarikku ke pantai dan membasahiku pula dan mereka langsung meninggalkanku lagi. Mereka memang selalu iseng, dan itulah yang menyenangkan.
“Yah,,, Mandi deh..”, kataku pasrah dan berlari menyusul mereka yang sedang asyik mandi bersama-sama di pantai. Tapi tak sampai menyusul mereka, kakiku mengenai benda tajam dipinggir pantai. Aku terhenti kesakitan sedangkan teman-teman masih asyik bermain. Mungkin mereka tidak menyadari kakiku terluka. Tapi tiba-tiba
“Kaki kamu berdarah. Kenapa?”, sapa seseorang dari sampingku. Aku terbelalak melihat cowok cakep dan tinggi yang duduk disampingku melihatku yang kesakitan.
“Hallo.. Kakimu terluka. Ayo cepet diobati biar g infeksi”, sapa cowok itu lagi. Aku tersadar dari lamunanku.
“Eh iya.. Sakit”, kataku kemudian. Cowok itu memapahku dan mencarikanku obat merah.

“Aku Fahmi, nama kamu siapa?”, Tanya cowok itu sembari memperkenalkan dirinya
“Aku Voni”, jawabku singkat.
“Kamu lagi jalan-jalan sama temen-temenmu ya?”, tanyanya kembali
“Iya. Mereka lagi pada mandi tuh. Tadinya aku mau menyusul mereka, eh jadi gini”, kataku pada Fahmi. Ya, tadi dia bilang namanya Fahmi.

“Wah… Dicari kemana-mana g’ taunya pacaran disini”, kata salah satu temanku
“Eh, sembarangan aja kalo ngomong. Dia udah bantu aku. Nih kakiku terluka”, kataku pada teman-temanku.
“Oya, kenalin, ini temanku”, kataku pada Fahmi dan memperkenalkan satu persatu teman-temanku.

Dan giliran aku kenalin dengan Septa, Sapta malah sok manis di depan Fahmi. Aku langsung mengalihkan pembicaraan mereka.
“Udah yuk, main lagi. Fahmi gabung sama kita-kita saja. Yuk”, Ajakku dan sekalian mengajak Fahmi.
“Tunggu sebentar ya.. Aku panggil temen-temenku yang lain. Oya, mau temenin aku ke temen-temenku g’? nanti bisa main-main bareng disana”, ajak Fahmi padaku. Aku jelas tidak menolak. Justru aku sangat senang. Fahmi mengajakku bertemu teman-temannya.

Dan ternyata Fahmi bersama 4 orang temannya.
“Fahmi.. Kemana aja kita cariin dari tadi?”, kata teman-temannya.
Fahmi hanya tersenyum dan memperkenalkanku dengan temannya. Dan setelah itu kitapun menyusul teman-temanku.
Dan kitapun asyik bermain bersama-sama di pantai. Sesekali Fahmi bercanda denganku. Saking senengnya sampai aku tepar kelelahan di pinggir pantai. Aku beristirahat duduk di tepi pantai sendiri. Dan Fahmi menghampiriku.
“Capek?”, tanyanya dan aku hanya mengangguk. Dan kitapun panjang lebar ngobrol seperti sudah kenal lama.

Setelah cukup lama di pantai, temen-temen mengajak bersiap untuk pulang karena matahari sudah cukup tinggi.
“Senang bertemu denganmu”, kataku pada Fahmi
“Akupun juga begitu. Mudah-mudahan kita akan dipertemukan lagi di waktu yang berbeda. Mungkin setelah ini kita tidak akan bisa komunikasi lagi karena tempat kita cukup jauh. Mudah-mudahan bisa bertemu lagi. Aku sangat senang bisa bertemu denganmu”, kata Fahmi panjang lebar.
Aku hanya tersenyum memandanginya dan diapun juga memandangiku. Lalu aku tersadar karena teman-temanku sudah teriak memanggilku.
“Ya sudah, bye..”, kataku pamitan pada Fahmi.
“Tunggu”, kata Fahmi senbari memegang tanganku. Aku kaget saat dia pegang tanganku.

“meskipun ini pertama kali dan mungkin terakhir kita bertemu, aku mau bilang kalo aku jauh cinta sama kamu pada pandangan pertama/. Mungkin inilah cinta lokasi. Kenangan hari ini akan menjadi sejarah dalam hidupku. Apa kamu mau jadi pacarku sehari ini saja? Dan ketika kamu sudah pulang, kita tidak aka nada apa-apa lagi”, kata Fahmi dan sontak mengagetkanku.
Dan tak banyak berfikir akupun menjawabnya
“Aku juga”, kataku tersenyum
“Jadi kita jadian?”, kata Fahmi
Dan aku hanya mengangguk saja. Dan inilah sejarah cinta unik dalam hidupku. Jadian sama cowok cakep hanya dalam hitungan menit. Lucu banget…..



Indahnya sejarah cinta ini….


Tidak ada komentar:

Posting Komentar