Beberapa hari yang lalu, aku bertemu dengan guru SMA. Alhamdulillah beliau masih ingat sama aku. Sejenak ngobrol-ngobrol di gedung SMA.
Beliau bertanya padaku, "Untuk apa kamu melanjutkan kuliah? Bukankah hidupmu sekarang sudah lengkap. Sudah punya anak pula".
Dan dengan sangat singkat aku menjawabnya, "Sayang kalo' ditinggalkan kuliah saya Pak", kataku.
Beliau hanya tersenyum dengan gayanya yang tak pernah berubah sejak dulu. Lalu beliau kembali bertanya, "Kenapa harus seperti itu alasannya"..
Aku balas dengan senyuman pula dan sedikit alasanku, "Karena salah kalau saya mengatakan alasannya karena ijazah karena tanpa ijazah aku sudah bisa menghasilkan uang dan sudah cukup untuk keperluan hidupku".
"Betul. Dan lagi, setidaknya dengan gelar yang kamu punya itu, itu jadi kebanggaan tersendiri buat anak kamu nantinya saat melihat ijazah bapak dan ibunya yang lulusan S1. Dan itu bisa memotivasi anakmu untuk jadi lebih baik lagi."
Dan begitulah percakapanku dengan Bapak Amsun, guru SMA ku dulu. Dan memang benar. Mayoritas sekarang seseorang melanjutkan kuliahnya bukanlah untuk mencari ilmu semata, bahkan ilmunya sudah menjadi di nomor kesekian dan ijazahnyalah yang diutamakan. Bahkan penjualan ijazah sekarang sudah sangat terang-terangan. Ilmu bisa di dapat dimana saja, tidak harus dibangku kuliah. Tapi tetap saja untuk menjadi pegawai negri harus menyerahkan ijazah, dan bukan ilmunya yang ditanyakan, tapi ijazahnya yang ditanyakan. Perjuangan kuliah 4 tahun, dengan tugas yang menumpuk itu hanyalah simbolis, yang sebenarnya adalah ijazah yang mereka cari. Tapi taukah kalian bahwa kita juga bisa sukses karena tanpa ijazah? Cobalah dari sekarang menggali kemampuan dan putarlah otak bagaimana sekiranya kita bisa sukses tanpa ijazah. Ah, buat apa jadi pegawai negri kalo masih harus mengeluarkan uang untuk menyogok? 100 juta untuk menjadi pegawai negeri, jabatannya hanya seorang guru. Ah,,,,,, Perlu dipikirkan ulang. Butuh berapa tahun gaji seorang guru bisa mengembalikan uang 100 juta? Apakah tidak ada usaha lain yang bisa dilakukan dengan uang 100 juta itu?
"Jadilah pengusaha muda. Jangan selalu andalkan ijazah"
Itu yang selalu dikatakan temanku yang sekarang sudah bisa dibilang sukses. Dia belum mendapat gelar S.Si, bahkan dia kuliah di 2 universitas berbeda. Dia mencari ilmu dan link yang banyak. Tanpa ijazah dia sudah bisa menikah dengan biayanya sendiri, dia sudah bisa membangun rumah sendiri dan dia sudah bisa membeli mobil mewah dengan hasil kerja kerasnya sendiri tanpa ijazah. Sedangkan teman-temanku yang sudah memiliki gelar, malah kebingungan mencari kerja dengan membawa ijazah kemana-mana. Dan hanya menjadi guru dan bukan pegawai negeri. Jadi, Berminatkah menjadi pengusaha muda tanpa ijazah?? Memang sih ijazah juga berguna, tapi jangan terlalu bergantung lah.. Tetaplah kejar terus cita-citamu, tuntutlah ilmu setinggi mungkin, tapi jangan hanya untuk ijazah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar