17 Mar 2012

Amal Ibadah

Amal sedikit tetapi bernilai banyak

بِــــــــــسْمِ الَّلهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Tahukah engkau, amal sedikit tapi dinilai banyak? Sesungguhnya amal sedikit yang dilakukan oleh orang berhari Zuhud, Allah menilainya banyak. Banyak dan sedikit bukan dihitung dari jumlah, tapi dinilai dari kualitas hatinya.  Mengapa harus berhati Zuhud? Karena merreka tergolong dalam  golongan orang yang menempuh ma’rifat. Mereka senantiasa menjaga hati dari debu-debu atau penyakit kalbu. Setiap apa yang dilakukan murni keikhlasannya. Mereka tidak mengharapkan pahala atau rahmatNya. Sebab pahala dan rahmat itu merupakan hak Allah. Mereka sudah puas jika dapat menunaikan sesuatu yang terbaik bagi Tuhannya.


Maka apakah engkau selama ini memasukkan logam kedalam kaleng mesjid, menyantuni anak yatim, atau menyumbang bangunan untuk pembangunan pondok pesantren, lalu ada tujuan ingin mendapatkan pahala? Maka amal yang demikian itu, meskipun engkau keluarkan beratus-ratus juta, namun Allah menilainya sedikit. Bahkan mungkin akan lenyap tak membekas.

Mengapa demikian? Karena engkau menempatkan niat yang salah dalam hatimu. Engkau beramal dengan tujuan mendapatkan pahala, ingin surga dan ingin terbebas dari ancaman siksa. Padahal surga atau pahala itu adalah ciptaan Allah. Tujuanmu sangat jauh dari Allah. Menurut para ahli ma’rifat, maka amalmu itu sia-sia.

Apalagi beramal ingin dipuji sebagai orang yang dermawan, melakukan shalat malam agar dianggap sebagai orang khusyuk, membaca Al-Qur’an bahkan hafal di luar kepala, menyantuni anak yatim biar dianggap peduli sosial dan sebagainya, maka justru itulah yang disebut riya’.

Walau telah bersusah payah berkorban tetapi hasilnya hanya kemurkaan Allah. Kalaupun Allah menerima, maka ditakarlah amalmu itu dengan nilai yang sedikit. 

Selamat Membaca dan Semoga Bermanfaat

1 komentar: